Sejarah Perkembangan Kopi


Seri Budidaya Kopi

SEJARAH PERKEMBANGAN KOPI


Belum diketahui secara pasti kapan tanaman kopi dikenal dan masuk dalam peradaban  manusia. Catatan sejarah menyebutkan bahwa tanaman kopi mulai dikenal di benua Afrika tepatnya di Ethiopia dan awalnya tumbuh liar di hutan-hutan dataran tinggi (Najiyati dan Danarti, 2002). Kopi yang berada di Ethiopia merupakan kopi jenis Arabika. Menurut Rahardjo (2012), Kopi Arabika mulai dikenal masyarakat dunia setelah tanaman tersebut dikembangkan diluar wilayah asalanya, yaitu Yaman di bagian Selatan Jazirah Arab. Orang Arab awalnya mencoba memakan buah kopi dan merasakan khasiat adanya tambahan energi dari buah kopi tersebut. Perkembangan pengetahuan dan teknologi, buah kopi dimanfaatkan menjadi minuman kopi seperti sekarang ini.

Praktek pemangkasan kopi
Jenis kopi pertama yang dimasukkan ke Indonesia adalah jenis kopi Arabika pada tahun 1696. Akan tetapi tanaman tersebut mati karena terserang banjir yang melanda dengan hebat. Kemudian pada tahun 1699 kembali didatangkan bibit kopi Arabika yang baru dan ditanam disekitar Jakarta dan Jawa Barat lalu menyebar keseluruh kepulauan Indonesia (Muljana, 1983). Najiyati dan Danarti (2002) mengatakan bahwa awalnya penanaman kopi hanya bersifat coba-coba (penelitian). Namun karena hasilnya memuaskan dan cukup menguntungkan sebagai komoditi perdagangan, maka VOC (serikat dagang Belanda) menyebarkan bibit kopi ke berbagai daerah agar penduduk dapat menanamnya.


Saat ini sebagian besar tanaman kopi yang dibudidayakan di Indonesia adalah kopi robusta (90%) dan sisanya kopi Arabika (Rahardjo,2012). Ada juga jenis kopi lain yang didatangkan di Indonesi pada tahun 1875 yaitu kopi Liberika. Penyebab kopi jenis robusta lebih banyak dibudidayakan di Indonesia adalah karena jenis robusta lebih tahan dibanding jenis Arabika terutama terhadap penyakit karat daun. Najiyati dan Danarti (2002) mengatakan bahwa perkembagan kopi di Indonesia pernah mengalami goncangan. Pada tahun 1876 terjadi ledakan penyakit berbahaya Hemelia vastatrix (HV) yang menyerang daun. Rahardjo (2012) menambahkan bahwa sejak tahun 1900 dikembangkan kopi robusta untuk menggantikan kopi Arabika sebagai bahan tanam yang tahan terhadap penyakti karat daun. Dengan demikian terjadi perubahan dominasi jenis tanaman kopi yang dibudidayakan, dari jenis kopi Arabika menjadi jenis kopi Robusta.

Dari berbagai penelitian maka ditemukan bahwa kopi jenis Arabika cocok untuk dibudidayakan pada daerah ketinggian 1000 meter diatas permukaan laut (pada ketinggian ini jenis Arabika dapat bertahan dari penyakit karat daun. Sedangkan jenis Robusta bisa tumbuh pada daerah dengan ketinggian 100-750 meter diatas permukaan laut.

DAFTAR PUSTAKA

Muljana, Wahyu. 1983. Bercocok Tanam Kopi.Penerbit Aneka Ilmu, Yogyakarta

Najiyati, Sri dan Danarti. 2002. Kopi; Budidaya dan Penanganan Pasca Panen. Penebar Swadaya, Depok.

Rahardjo, Pudji. 2012. Kopi. Penebar Swadaya, Depok


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sejarah Perkembangan Kopi"

Post a Comment