Contoh 2: Proposal Permohonan Bibit Kakao sambung Pucuk Ke Provinsi


 Proposal

PERMOHONAN BANTUAN DANA HIBAH
BIBIT KAKAO SAMBUNG PUCUK PROGRAM PEREMAJAAN KAKAO





KELOMPOK TANI
:
SEMANGAT BARU
DESA
:
POLONGAAAN
KECAMATAN
:
TOBADAK
KABUPATEN
:
MAMUJU TENGAH
PROVINSI
:
SULAWESI BARAT

K E L O M P O K  T A N I
 SEMANGAT BARU
Alamat: Desa Polongaan Kec. Tobadak Kab. Mamuju Tengah Prov. Sulawesi Barat
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kabupaten Mamuju Tengah adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Mamuju yang disahkan dalam sidang paripurna DPR RI pada tanggal 14 Desember 2012. Sebagai Kabupaten termuda, Mamuju Tengah merupakan penghasil tiga komoditi unggulan yaitu komoditi kakao, kelapa sawit dan kelapa dalam. Umumnya masyarakat Mamuju Tengah menggantungkan hidupnya di sektor perkebunan sebagai sumber mata pecaharian. Berdasarkan data pontensi luasan perkebunan antara lain Kelapa sawit ± 41.639 Ha, Kakao ± 13.232 Ha dan Kelapa Dalam  ± 2.358 Ha. Berdasarkan status kemajuan dan kemandirian desa, di wilayah Kabupaten Mamuju Tengah kategori berkembang sebanyak 16 Desa, kategori tertinggal sebanyak 32 Desa dan 6 Desa yang sangat tertinggal. Hal ini berarti persentase untuk daerah tertinggal dan sangat tertinggal diatas 50%.
Perkebunan merupakan sub sektor pertanian yang memiliki peran strategis dalam memberikan sumbangan bagi devisa negara setelah tambang. Terkhusus di Kabupaten Mamuju Tengah, Salah satu komoditi unggulan perkebunan yang banyak diusahakan oleh petani pekebun adalah komoditi kakao.  Lewat Gerakan Nasional Kakao telah memberikan dampak yang signifikan bagi kesejahteraan petani. Tapi, dalam beberapa tahun terakhir produksi komoditi kakao mengalami penurunan. Ada beberapa permasalahan yang ditengarai menjadi penyebab menurunnya produksi kakao, salah satunya adalah banyaknya tanaman kakao yang sudah rusak melewati umur produktif yakni diatas 25 Tahun.  Di Mamuju Tengah sendiri terdapat ± 2000 Ha lahan kakao yang membutuhkan peremajaan. Penekanan penggantian tanaman kakao yang telah tua atau rusak sangat penting untuk segera dilaksanakan.
Salah satu faktor penting yang berperan dalam peningkatan produksi kakao adalah dengan penggunaan bibit unggul kakao khususnya kakao sambung pucuk. Penggunaan bibit kakao sambung pucuk  disertai dengan teknik budidaya yang tepat  dapat mempercepat kakao  berproduksi sehingga bisa memperpendek waktu tunggu petani ketika melakukan peremajaan kakao. Menjawab permasalahan tersebut, maka diperlukan suatu tindakan yang dapat memperbaiki produksi kakao. Dalam hal ini, salah satu tindakan yang bisa dilakukan adalah dengan peremajaan kakao petani lewat bantuan bibit kakao sambung pucuk. Maka dari itu, kami dari Kelompok Tani Semangat Baru Desa Polongaan mengharapkan bantuan dari pemerintah Provinsi Sulawesi Barat berupa bantuan dana hibah bibit kakao sambung pucuk yang akan kami gunakan untuk peremajaan kakao kami yang telah tua.

BAB II
RENCANA PEMANFAATAN HIBAH

Bantuan hibah yang kami usulkan berupa bibit kakao sambung pucuk yang pemanfaatannya bagi anggota kelompok tani Semangat Baru.
Nama-nama anggota Kelompok Tani Semangat Baru:
No.
Nama
Jabatan
1.
Nama
Ketua
2.

Sekretaris
3.

Bendahara
4.
Anggota
5.

Anggota
6.

Anggota
7.

Anggota
8.

Anggota
9.

Anggota
10.

Anggota
11.

Anggota
12.

Anggota
13.

Anggota
14.

Anggota
15.

Anggota
16.

Anggota
17.

Anggota
18.

Anggota
19.

Anggota
20.

Anggota
21.

Anggota
22.

Anggota
23.

Anggota
24.

Anggota
25.

Anggota
26.

Anggota
27.

Anggota
28.

Anggota

BAB III
WAKTU DAN LOKASI HIBAH

Bantuan hibah yang kami usulkan sedapat mungkin dilaksanakan pada tahun anggaran 2018 mengingat bibit kakao sambung pucuk tersebut kami sangat butuhkan. Adapun Lokasi bantuan hibah yang diusulkan sebagai berikut :
-          Kelompok Tani          : Semangat Baru
-          Desa                            : Polongaan
-          Kecamatan                 : Tobadak
-          Kabupaten                 : Mamuju Tengah

BAB IV
JENIS HIBAH YANG DIUSULKAN

Bantuan hibah yang kami usulkan berupa alat bibit kakao sambung pucuk serta sarana dan prasarana penunjang lainnya. Adapun jenis dan jumlah yang kami usulkan, menyesuaikan dengan bantuan yang dapat dianggarkan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat.
BAB V
NILAI HIBAH

Untuk bantuan hibah bibit kakao sambung pucuk program peremajaan kakao yang kami usulkan sekiranya dapat dibantu sebesar Rp. 548.600.000 (Lima Ratus Empat Puluh Delapan Juta Enam Ratus Ribu Rupiah). Usulan besaran biaya berdasarkan pada Rencana Anggaran Biaya Peremajaan Kakao.
RENCANA ANGGARAN BIAYA
No.
Uraian
Volume
Harga Satuan (Rp.)
Jumlah (Rp.)
1.
Penyiapan Lahan
1 Ha
2.500.000
2.500.000
2.
Bibit Kakao Sambung Pucuk
1.000 Phn
7.000
7.000.000
3.
Pupuk Organik
2.000 Kg
3.500
7.000.000
4.
Pupuk formula khusus
150 Kg
10.000
1.500.000
5.
Pestisida
3 liter
700.000
2.100.000
6.
Handsprayer
1 Unit
1.000.000
1.000.000
Jumlah Anggaran/1 Ha


21.100.000
Total Anggaran untuk 26 Ha


548.600.000

BAB VI
PENUTUP

Penggunaan bibit kakao sambung pucuk dimaksudkan untuk menggantikan kakao yang sudah tidak produktif yang kami miliki sehingga produksi kakao pada masyarakat Desa Wae Puteh khususnya Kelompok tani Semangat Baru kembali meningkat. Besar harapan kami kiranya Bapak Gubernur Sulawesi Barat dapat memberikan bantuan hibah berupa bibit kakao sambung pucuk program peremajaan kakao..
                                                                                                               Polongaan, 03 Februari 2017

                                                                                                                     Ketua Kelompok Tani
                                                                                                                     Semangat Baru



                                                                                          KETUA


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Contoh 2: Proposal Permohonan Bibit Kakao sambung Pucuk Ke Provinsi"

Post a Comment